Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Jenis-jenis Batu Split

 

mengenal jenis-jenis batu split

Jenis batu split – Bagi yang bergelut di bidang konstruksi, tentunya batu split sudah bukan hal yang asing lagi. Ya, jelas demikian, sebab material yang satu ini selalu menjadi andalan untuk menciptakan sebuah konstruksi yang kokoh.

Nah, untuk membahas lebih jauh seputar batu split, mari kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.

Pengertian Batu Split

Split adalah salah satu jenis batu material bangunan yang diproses melalui teknik membelah atau memecah batu, sehingga dapat menghasilkan batu dengan ukuran yang lebih kecil. Bongkahan batu yang berasal dari penambangan akan dibelah menggunakan mesin penghancur (crusher machine).

Pengertian Batu Split

Itu sebabnya, mengapa batu split juga sering disebut dengan istilah “batu belah” karena memang proses pembuatannya yang dibelah dan dipecah.

Pada umumnya, batu split ini memiliki fungsi utama sebagai bahan gabungan utama untuk pengerjaan beton cor. Biasanya batu split akan dicampur dengan bahan material lainnya, seperti pasir, semen dan air. Setelah semua bahan material tersebut tercampur rata, maka adonan akan dicetak yang sesuai dengan kebutuhan penggunaan.

Berbagai Macam Batu Split

1. Batu Split Ukuran 0-5 mm

Batu split dengan ukuran 0-5 mm ini sering juga disebut dengan nama “abu batu”, yang memiliki ukuran kecil dengan tekstur partikel lembut seperti pasir. Jenis batu split yang satu ini kerap digunakan untuk campuran bahan dalam proses pengaspalan.

Batu Split Ukuran 0-5 mm

Tak hanya itu, ia juga biasa digunakan sebagai alternative pengganti pasir. Material batu split dengan ukuran 0-5 mm ini merupakan bahan utama dalam proses pembuatan gorong-gorong dan batako press.

Baca Juga : Informasi Harga Genteng Terbaru di Bandung Berdasarkan Jenisnya

2. Batu Split Ukuran 5-10 mm

Batu Split Ukuran 5-10 mm

Batu Split dengan ukuran 5-10 mm (3 / 8 cm) biasanya digunakan untuk campuran bahan pada proses pengaspalan jalan, mulai dari konstruksi jalan skala kecil hingga jalan ruang belajar satu. Lebih ringkasnya lagi, batu split ukuran 5-10 mm ini akan berbaur dengan aspal menjadi “Aspal Mixed Plant”, atau umumnya disebut dengan “Aspal Hot Mixed”.

3. Batu Split Ukuran 10-20 mm

Batu Split Ukuran 10-20 mm

Biasanya batu split dengan ukuran 10-20 mm ini sering digunakan untuk bahan pengecoran berbagai macam konstruksi, mulai dari konstruksi skala kecil hingga konstruksi yang berat. Bangunan-bangunan yang menggunakan beton cor dari bahan batu split 10-20 mm ini, yakni seperti jalan tol, gedung bertingkat, landasan pesawat udara, bantalan kereta api, dermaga, pelabuhan, tiang pancang, jembatan, dan lain sebagainya.

4. Batu Split Ukuran 20-30 mm

Batu Split Ukuran 20-30 mm

Adapun mengenai jenis batu split yang berukuran 20-30 mm yang kerap digunakan untuk bahan pengecoran lantai dan pengecoran, atau juga digunakan untuk pembetonan horizontal yang lain.

5. Batu Split Agregat A

Jenis batu split agregat A masih tergolong kedalam jenis sirtu (pasir batu), yang merupakan gabungan beberapa jenis ukuran batu split. Adapun mengenai komposisi materialnya yang terdiri dari abu batu, pasir, batu split ukuran 10 – 20 mm, batu split ukuran 20 – 30 mm, hingga batu split ukuran 30 – 50 mm.

Batu Split Agregat A

Penggabungan bahan komposisi tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan penggunaannya. Dengan kata lain, jenis batu split agregat A biasa digunakan sebagai bahan untuk pengecoran dinding, penciptaan dinding serta gabungan bahan beton cor.

6. Batu Split Agregat B

Sama halnya seperti batu split jenis agregat A, dimana batu split jenis agregat B juga merupakan jenis sirtu yang mengggunakan campuran beberapa jenis ukuran batu split. Komposisi materialnya terdiri dari tanah, abu batu, pasir, batu split ukuran 10 – 20 mm, batu split ukuran 20 – 30 mm, dan batu split ukuran 30 – 50 mm.

Batu Split Agregat B

Faktor pembeda antara agregat A dengan agregat B, yakni terdapat pada komposisi tanah. Namun, penggabungan bahannya itu tidak menjadi patolan dalam komposisi pada setiap bahan, sehingga komposisi bahan tersebut akan disesuaikan dengan jenis kebutuhan.

Dengan kata lain, batu split jenis agregat B ini biasa digunakan untuk bahan rimbunan mulai pengerasan jalan dengan destinasi, yang bertujuan untuk meratakan serta mengikat lapisan batu split yang digelar pada lapisan di atasnya.

7. Batu Split Agregat C

Batu Split Agregat C

Batu split jenis agregat C ini sering juga disebut dengan istilah “batu asalan”, karena komposisi materialnya yang memang tidak beraturan. Adapun mengenai komposisi materialnya yang terdiri dari tanah, abu batu, pasir, dan jenis batu split apa saja yang tidak beraturan. Pada umumnya, batu split jenis agregat C biasa digunakan untuk pengurukan lahan, reklamasi, dermaga, dan lain sebagainya.

Artikel Menarik Lainnya : Begini Tips Mudah Menata Dekorasi Dapur Minimalis

8. Batu Gajah

Sesuai dengan julukannya, batu gajah ini merupakan jenis batu split yang memiliki ukuran paling besar dibanding jenis batu split lainnya. Mengingat ukurannya yang besar, batu gajah difungsikan untuk menimbun lahan atau objek-objek yang berdampingan dengan bibir pantai.

Batu Gajah

Batu gajah pun kerap menghasilkan bahan beton pemecah ombak, bahan reklamasi pantai, bahan untuk menciptakan dermaga kecil, atau yang umumnya digunakan utnuk bahan pondasi konstruksi bangunan.

Nah, itulah beberapa jenis batu split yang dapat kamu temui di pasaran.

Dengan mengetahui jenis-jenis batu split, tentu saja hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahan saat membelinya di toko bangunan.

 

Posting Komentar untuk "Mengenal Jenis-jenis Batu Split"